20.01
Unknown
Ilustrasi
BREBES- Pelajar kelas I SMA Negeri 1 Jatibarang,
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tewas setelah dipukul teman sekelas.
Perkelahian di ruang kelas itu diduga akibat korban tak terima lembar
tugasnya digunakan untuk membersihkan kotoran.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat, 25 Januari pagi seusai jam pelajaran pertama. Pelaku, Dwi Prasetya Asmanto (16), mengambil sobekan kertas tugas milik korban, Mohamad Khotibul (15), warga RT 03/01 Desa Adiwerna, Kecamatan adiwerna, Kabupaten Tegal, untuk membersihkan kotoran.
Paman korban, Suharto, mengatakan, pelaku mengambil lembar tugas borban untuk membersihkan kotoran tikus di meja, tanpa meminta izin kepada korban. Tidak terima dengan perlakuan pelaku, korban marah.
Melihat korban marah, pelaku membalas dengan melakukan pemukulan. Korban pun terjatuh dan kepala belakang membentur meja. Perkelahian dalam ruang kelas itu membuat pelajar lain geger, apalagi korban tak sadarkan diri hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Islam Muhamadiyah Singkil, Adiwerna, nyawa korban tidak tertolong pada Sabtu, 26 Januari. Setelah disemayamkan, jenazah korban dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Sementara itu, Wakapolres Brebes, Kompol Rio C Tangkari, yang dihubungi lewat telefon mengatakan, pelaku dikenakan Pasal 80 Undang-Undang Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak.
(Yono Daryono/Sindo TV/tbn)
Peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat, 25 Januari pagi seusai jam pelajaran pertama. Pelaku, Dwi Prasetya Asmanto (16), mengambil sobekan kertas tugas milik korban, Mohamad Khotibul (15), warga RT 03/01 Desa Adiwerna, Kecamatan adiwerna, Kabupaten Tegal, untuk membersihkan kotoran.
Paman korban, Suharto, mengatakan, pelaku mengambil lembar tugas borban untuk membersihkan kotoran tikus di meja, tanpa meminta izin kepada korban. Tidak terima dengan perlakuan pelaku, korban marah.
Melihat korban marah, pelaku membalas dengan melakukan pemukulan. Korban pun terjatuh dan kepala belakang membentur meja. Perkelahian dalam ruang kelas itu membuat pelajar lain geger, apalagi korban tak sadarkan diri hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Islam Muhamadiyah Singkil, Adiwerna, nyawa korban tidak tertolong pada Sabtu, 26 Januari. Setelah disemayamkan, jenazah korban dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Sementara itu, Wakapolres Brebes, Kompol Rio C Tangkari, yang dihubungi lewat telefon mengatakan, pelaku dikenakan Pasal 80 Undang-Undang Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak.
(Yono Daryono/Sindo TV/tbn)
0 komentar:
Posting Komentar